Berwirausaha Sendiri .... Why not ???///

Pekerjaan entrepreneur menjanjikan peluang peningkatan penghasilan yang berlipat oleh karena itu karena itulah banyak diantara kita ingin jadi entrepreneur sukses. Bahwa profesi pengusaha memungkinkan kita bebas finasial di hari tua karena tabungan cukup sehingga kitabisa pensiun lebih tenang dan fokus untuk misi hidup yang lain. Betul demikian dan sudah banyak yang membuktikan. Hanya saja memang takmudah menjadi entrepreneur sukses, terbukti banyak pula yang gagal. Selain itu, tak sedikit orang yang masuk ke dunia wirausaha dengan terburu-buru dan emosi. Tanpa pikir panjang dan pertimbangan matang ia langsung tinggalkan pekerjaan sebelumnya yang notabene merupakan andalan mata pencaharian keluarga. Angan-angannya langsung melambung, membumbung, dan membayangkan hidup serba-enak bila menjadi pengusaha sukses dengan penghasilan berlipat. Ia lupa bahwa berwirausaha juga punya resiko, resiko gagal dan bangkrut. Ia lupa merencanakan bagaimana seandainya ia gagal memulai. Harus diakui, banyak sekali orang bertindak semacam ini, yang akhirnya bukannya makin bersemangat berwirausaha namun justru menjadi antipati alias benci dan menyesal kenapa melangkah jadi entrepreneur. Bahkan kadang jadi menyalahkan orang lain. Apalagi kalau yang hingga cerai dengan istri atau dibenci anak keluarga. Cara pandang dan cara memulai entrepreneur 'yang asal berani' seperti ini tentu saja kurang elegan.
Berikut ini beberapa informasi cara yang lebih aman untuk pindah ke usaha entrepreneur.

1. kita bisa memulai berwirausaha dengan melakukan penyertaan saham di bisnis teman kita sembari kita tetap kerja dulu di perusahaan lama kita.

2. jurus menginjak dua kapal. Artinya, kita masih sebagai karyawan di sebuah perusahaan mapan, namun di waktu yang sama juga merintis usaha alias menjalankan usaha milik sendiri. Jadi, sementara kita di kantor kita bisa sembari mengendalikan bisnis sendiri dari jarak jauh.

3. kalau anda tidak mau joinan dengan orang lain dan tidak bisa berdiri di dua kapal, kita bisa berdayakan pasangan kita (istri/suami). Jadi, sementara kita masih kerja di perusahaan lama, pasangan kita (istri atau suami) yang mengurusi bisnis sendiri untuk masa-masa perintisan ini.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar: