tugas metode riset

A N A L I S I S
Nama Pengarang : Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si
Topik : Faktor Penentu Keputusan Konsumen
Judul : Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih
Jasa Perbankan : Bank Syariah vs Bank Konvensional, maret 2001
Keyword : Syaria bank, conventional bank, consumer behavior, economic rationale
Alamat Jurnal : http://www.petra.ac.id/puslihat-216/journals/pdf
Latar Belakang
Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepasdari system perbankan di Indonesia secara umum. Peran bank syariah dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerah semakin strategis dalam rangka mewujudkanstruktur perekonomian yang semakin berimbang.
Tujuan
Untuk mempertegas diferensiasi produk antara bank syariah dengan konvensional sehingga masyarakat yakin terdapat keunikan pada produk bank syariah.
Metodologi
Daerah penelitian ini meliputi 4 kabupaten / kota di wilayah Sumatra Barat
Sample penelitian ini terdiri dari 4 cluster, yaitu nasabah bank konvensional, nasabah bank syariah, nasabah bank konvensional dan syariah dan non nasabah.
Jumlah kuesioner yang didistribusikan berjumlah 310 set yang disebarkan langsung oleh surveyor pada lokasi pemilihan terpilih.
Analisis statistic deskriptif berupa silang, grafik, rata-rata dan frekuensi digunakan untuk mengetahui sikap dan prilaku masyarakat dalam memilih bank syariah
Analisis factor digunakan untuk mengetahui factor yang mempengaruhi prilaku masyarakat dalam memilih bank syariah dan konvensional
Pembahasan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi terhadap keberadaan bank syariah disbanding dengan bank konvensional.dari 124 responden nasabah bank konvensional sebanyak 51,4% menyatakan bahwa konsep bungabertentangan dengan ajaran agama. Hanya 29.8% dari jumlah responden yang menyatakan dengan tegas bahwa konsep bunga tidak bertentangan dengan ajaran agama. Sementara sisanya 18.5% berpendapat bahwa mereka tidak tahu, apakah bunga bertentangan dengan agama.
Kesimpulan
Perbankan syariah sudah tidak saatnya lagi mengandalkan spritual market yang hanya diisi oleh segmensyariah loyalist. Kecenderungan dimasa yang akan dating diperkirakan bahwa segmen yang digarap oleh bank syariah mulai bergeser dari syariah loyalist ke floating market. Hal ini disebabkan karena konsumen semakin rasional dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas Metode Riset

A N A L I S I S
Nama Pengarang : Alida Palilati
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo
Kendari, Sulawesi Selatan. Email: alyda_palitati@yahoo.com
JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 9, NO. 1, MARET 2007: 73-81
Topik : Loyalitas Nasabah Terhadap Pelayanan Perbankan
Judul : Pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas nasabah tabungan perbankan
Di Sulawesi Selatan
Alamat Jurnal : http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/pdf
Latar Belakang
Para pelanggan menginginkan nilai maksimal dengan dibatasi oleh biaya pencarian, pengetahuan, mobilitas dan penghasilan yang terbatas. Mereka membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan hal itu. Semakin tinggi persepsi nilai yang dirasakan oleh pelanggan maka semakin besar kemungkinan terjadinya hubungan (transaksi).
Tujuan
Pembelian merupakan suatu kegiatan rutin (habit) maka kemungkinan pelanggan akan loyal kepada merek/perusahaan. Penelitian ini menganalisis pola hubungan antara variabel nilai dari kinerja atribut produk, tingkat kepuasan (adequate dan desired) dengan loyalitas nasabah perbankan di Sulawesi Selatan.
Metodologi
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian hubungan kausal antar variabel-variabel penelitian, dilakukan untuk menentukan pola hubungan sebab akibat dari variabel-variabel independen terhadap variable dependennya. –
Populasi penelitian ini adalah para nasabah bank umum, baik pemerintah maupun swasta yang ada di wilayah propinsi Sulawesi Selatan.
Besarnya sample total minimal 912 orang. Untuk penelitian ini sample yang diambil
sebanyak 1346 orang nasabah.
Pembahasan
Pelanggan yang loyal umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternative merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik jasa yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Bila banyak pelanggan dari suatu merek masuk dalam kategori ini berarti merek tersebut memiliki brand equity yang kuat.
Kesimpulan
Rata-rata tingkat kepuasan adequate maupun desired untuk nasabah berada di bawah harapan yang diinginkan oleh nasabah. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut di atas maka, ada dua bentuk (pola) hubungan yang dapat terbentuk dari hubungan antara variabel Nilai dengan variabel Loyal. Hubungan Nilai terhadap Loyalitas terdapat variabel modera-tor/mediator kepuasan maka besarnya pengaruh total menjadi lebih lemah (kecil) atau kurang loyal. Faktor yang mempunyai pengaruh terbesar (dominant) terhadap tingkat kepuasan adequate maupun kepuasan desired adalah variabel profesionalisme staff dalam melaksanakan tugasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments